Telaga
Sarangan juga dikenal dengan nama Telaga Pasir. Hal ini berdasarkan
pada cerita yang ada di tempat tersebut tentang kisah terjadinya Telaga
Sarangan. Menurut cerita yang beredar di masyarakat lokal, pada zaman
dulu tinggallah sepasang suami istri di lereng Gunung Lawu sebelah
timur, bernama Kyai dan Nyai Pasir. Pada suatu hari, Kyai pasir pergi ke
hutan untuk menebang pohon. Pada saat hendak mengayunkan kapaknya ke
salah satu pohon yang ada di hutan, ia melihat ada sebutir telur ayam
di dekat pohon tersebut. Kyai Pasir pun membawa pulang telur itu dan
memberikan kepada istrinya di rumah.
Nyai
Pasir lantas merebus telur itu, lalu menikmatinya bersama sang suami.
Selesai makan, Kyai Pasir kembali lagi ke hutan untuk melanjutkan
menebang pohon. Akan tetapi, dalam perjalanan menuju hutan, Kyai Pasir
merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Kyai Pasir berguling-guling di
tanah karena rasa sakit yang luar biasa dan tidak lama kemudian, ia
berubah wujud menjadi seekor ular naga yang besar.
Ternyata
Nyai Pasir yang berada di rumah pun mengalami hal yang sama, berubah
menjadi seekor naga. Kedua naga tersebut terus berguling-guling
sehingga menyebabkan tanah di sekitar mereka menjadi cekung seperti
bekas galian. Cekungan tersebut makin lama makin dalam dan luas. Secara
tiba-tiba, dari dalam cekungan tersebut munculah air yang menyembur.
Dalam waktu sekejap, cekungan tersebut sudah penuh berisi air dan
menjadi telaga yang sangat besar. Telaga tersebut kemudian diberi nama
Telaga Pasir, diambil dari nama Kyai dan Nyai Pasir. Saat ini nama
Telaga Pasir jarang digunakan, sebab orang-orang lebih sering
menyebutnya dengan nama Telaga Sarangan. Hal ini dikarenakan telaga
tersebut tertelak di Desa Sarangan.
Keistimewaan
Hamparan
air telaga yang tenang dengan latar belakang Gunung Lawu merupakan
pemandangan yang akan Anda jumpai saat menjejakkan kaki di tempat ini.
Sejauh mata memandang, penglihatan Anda akan dimanjakan dengan hijaunya
pepohonan di bukit-bukit tinggi yang mengelilingi danau. Semua
keindahan itu terpantul dalam permukaan air telaga yang tertimpa cahaya
matahari. Semilir angin pegunungan yang sejuk semakin menambah tenteram
suasana.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar